Minggu, 12 April 2015

Tempat Penjual Batu Akik di Bandung



Sentra Penjual Batu Akik di Bandung

Batu akik adalah batu yang dibentuk dari hasil proses geologi yang unsurnya terdiri atas satu atau beberapa komponen kimia yang mempunyai harga jual tinggi, dan diminati oleh para kolektor. Ada ragam jenis batu akik yang biasa diperjuabelikan. Batu permata harus dipoles sebelum dijadikan perhiasan. Raja-raja China di masa lalu memakai batu giok sebagai perhiasan dan untuk menambah kewibawaannya. Di China pula, ada tradisi meminum bubuk batu giok untuk kesehatan karena giok kaya akan mineral.

Fenomena Batu Akik Indonesia

Di Indonesia hampir semua mantan Presiden Indonesia adalah pemakai batu cincin. Mulai dari Presiden Soekarno, Soeharto, Gus Dur, sampai mantan Presiden keenam Indonesia, SBY. Begitu pula para pejabat negara tak ketinggalan.  Belum lagi dari pejabat hingga artis-artis Indonesia banyak yang menjadi kolektor batu akik.

Presiden Soekarno dan Soeharto sama-sama memakai batu merah delima yang dalam bahasa latin disebut rubi. Presiden B.J Habibie pemakai batu berlian, Gus Dur dengan batu jamrud hijau, Megawati memakai black safir, dan SBY disebut menggunakan batu biduri kucing (cat's eye) dan bacan. Entah benar atau tidak, kabarnya waktu itu SBY memakai batu bacan sebagai hiasan di jarinya. Bahkan kabarnya juga, batu bacan ini dihadiahkan SBY kepada tamu negara antara lain Presiden AS, Obama.

Di pasar internasional harga batu akik asal Indonesia tak bisa dianggap sebelah mata. Batu jenis Dragon Agate misalnya dijual US$ 250 ribu. Batu Gartut Ohen seberat 1 kilogram dihargai Rp 800 juta. Batu Sun Go Kong di kisaran Rp 1 miliar, sama seperti harga batu quartz Fosil Kapal.
Batu mulia panca warna yang dipakai Pangeran Charles berasal dari Garut, Provinsi Jawa Barat yang disebut edong. Sedangkan batu yang dipakai Barack Obama berasal dari Halmahera. Selain itu, batu Kalimaya Black Opal yang telah dijadikan mahar perkawinan di Jepang, juga berasal dari Indonesia tepatnya dari Banten. Kini, harga jasa gosok batu akik atau batu permata dari mentahan hingga mengkilat tarifnya puluhan ribu per buah. Harga batu akik pun melambung dari puluhan ribu hingga jutaan rupiah tergantung kualitas dan jenis batu akik.
Batu Akik Garut Menjadi Primadona
Pada akhir 2014, ada hasil tambang para kolektor batu Garut. Ada batu akik Garut yang memiliki harga hingga Rp200 juta. Batu akik itu biasanya berwarna hijau asal Gunung Bungbulang. Para konsumen luar kota maupun luar negeri sangat memburu batu ini. Seiring naiknya pamor batu akik asal Garut, kini batu hijau Garut sudah mulai banyak dipalsukan.
Akan tetapi, para konsumen batu kini sudah mulai cerdas bagaimana membedakan baru asli Garut dengan yang palsu. Selain batu hijau, batu asal Garut ternyata banyak jenisnya, seperti batu panca warna yang memiliki lima warna yang indah, batu hijau lumut yang tampak seperti lumut di dalam batu dan batu lainnya yang berasal dari gunung yang ada di Garut.
Hingga saat ini, pamor batu Garut makin terus menanjak seiring dengan tingginya peminat dan pemburu koleksi batu antik yang datang dari berbagai daerah di tanah air. Di Garut sendiri, gairah terhadap bisnis batu akik saat ini sedang berada di atas angin. Hampir sejumlah lokasi terdapat pengrajin atau orang yang membuka usaha jasa pembutan baru akik maupun tepat penjulannya. Ketertarikan pada jenis


usaha ini tentu saja sangat beralasan mengingat pamor batu Garut yang sedang memuncak menjanjikan harga yang gila-gilaan. Bahkan imbasnya pada pemoles batu, ada pemoles yang sampai mendapat Rp1 juta per hari atau sekitar Rp30 juta per bulan untuk jasanya memoles batu akik.
Demam Batu Akik di Bandung
Pada tahun 80-an, batu akik (atau urang Sunda biasa menyebutnya batu ali) pernah booming di Kota Bandung. Pada masa itu yang terkenal sebagai sentra batu akik ada di Gedung Palaguna Nusantara lantai 1 (area pintu masuk).
Sejak tahun 2014 hingga kini, demam batu akik kembali menjalar di beberapa titik di Kota Bandung. Kita bisa menemukannya di kawasan-kawasan keramaian. Bahkan tak sedikit para pedagang yang banting setir berjualan batu akik atau menjadi pemoles batu. 
Memang keadaan sekarang kita kembali ke zaman batu, iya batu akik. Adapun para pemakai batu akik beragam motivasinya. Ada ingin pakai batu akik sebagai barang seni saja; senang mengoleksi; latah karena ingin ikut-ikutan; penasaran ingin mencoba; untuk menambah kewibawaan; hingga hal-hal mistis.
Sentra Batu Akik di ITC Kebon Kalapa
Seiring demam batu akik di masyarakat saat ini, suasana pusat perdagangan batu akik di beberapa titik di Bandung yang biasanya hanya didatangi kalangan penggemar batu akik, saat ini banyak didatangi masyarakat umum yang mulai tertarik. Salah satu tempat yang menjadi pusat jaul-beli batu akik adalah di ITC Kebon Kalapa, Kota Bandung. Lokasinya di lantai II ahir-akhir ini suasana pun lebih meriah, para pembuat cincin khusus batu akik (watang) dan para penggosok batu akik pun kebanjiran order. Bahkan, di sekitar Kebon Kalapa pun kini banyak penjual batu akik dadakan, seperti di depan Gang Ijan (perempatan Jalan Otista - Jln. Pungkur hingga ITC).
Di ITC terdapat puluhan pelaku usaha batu alam hias yang siap melayani keinginan para pencinta batu akik dan batu mulia. Sekadar informasi, Pusat Batu Akik di ITC telah ada sejak pusat perbelanjaan itu mulai beroperasi. Sebelumnya, penjual batu akik biasanya berjualan di pinggir Jalan Dalem Kaum, atau Otto Iskandar Dinata. Di sini termasuk paling lengkap mulai dari penjual batu akik dan batu mulia, perajin batang, atau cincin, dan pemoles batu.
Kebanyakan batu akik yang dijual di ITC berasal dari daerah Jawa Barat seperti Sukabumi, Garut, Sumedang, dan Banten. Batu lokal tersebut, biasanya berjenis kecubung, tapak jalak, Garut tosca, dan agate. Sejak peminat batu hias melonjak, tingkat kunjungan ke Pusat Akik ITC pun melonjak cukup drastis. Mulai dari yang ingin berburu batu, membuat cincin dan liontin, hingga memoles batu akik, agar terlihat lebih cantik.
 Sentra Batu Akik di Jalan Bojongsoang
Jika Anda penggemar batu akik yang berada di Bandung Selatan, cobalah sekali-kali lewat ke Jalan Bojongsoang. Habis pertigaan ke Dayeuhkolot, belok ke arah jalan Jembatan Citarum. Sebelum Borma Bojongsoang (depan perumahan GBA 1), di sana ada tempat penjual batuk akik plus tukang polesnya. Tempat ini asalnya toko meubeul.

Entah karena sepi kemudian toko tutup dan sekarang jadi sentra batu akik. Setiap hari banyak yang berkunjung untuk sekadar melihat-lihat, belanja, atau minta dipoleskan batu mentahannya ke tukang poles yang nongkrong di tempat ini. 
Sebenarnya beberapa tempat lainnya banyak penjual batu akik. Dari dari Jalan Cilaki yang terkenal dengan sentra barang antik, Jalan Cicadas, Jalan Astana Anyar - Tegallega, kawasan Jalan Ujungberung, Jalan Soekarno-Hatta, dan lokasi-lokasinya. Pokoknya cirinya mereka berjualan biasanya ngampar di pinggir jalan. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar