Sentra Penjual Batu Akik di Bandung
Batu
akik adalah batu yang dibentuk dari hasil proses geologi yang unsurnya
terdiri atas satu atau beberapa komponen kimia yang mempunyai harga jual
tinggi, dan diminati oleh para kolektor. Ada ragam jenis batu akik yang
biasa diperjuabelikan. Batu permata harus dipoles sebelum dijadikan
perhiasan. Raja-raja China di masa lalu memakai batu giok sebagai
perhiasan dan
untuk menambah kewibawaannya. Di China pula, ada tradisi meminum bubuk
batu giok untuk kesehatan karena giok kaya akan mineral.
Fenomena Batu Akik Indonesia
Di Indonesia hampir semua mantan Presiden Indonesia adalah pemakai batu cincin. Mulai dari Presiden Soekarno, Soeharto, Gus Dur, sampai mantan Presiden keenam Indonesia, SBY. Begitu pula para pejabat negara tak ketinggalan. Belum lagi dari pejabat hingga artis-artis Indonesia banyak yang menjadi kolektor batu akik.
Presiden Soekarno dan Soeharto sama-sama memakai batu merah delima yang dalam bahasa latin disebut rubi. Presiden B.J Habibie pemakai batu berlian, Gus Dur dengan batu jamrud hijau, Megawati memakai black safir, dan SBY disebut menggunakan batu biduri kucing (cat's eye) dan bacan. Entah benar atau tidak, kabarnya waktu itu SBY memakai batu bacan sebagai hiasan di jarinya. Bahkan kabarnya juga, batu bacan ini dihadiahkan SBY kepada tamu negara antara lain Presiden AS, Obama.
Fenomena Batu Akik Indonesia
Di Indonesia hampir semua mantan Presiden Indonesia adalah pemakai batu cincin. Mulai dari Presiden Soekarno, Soeharto, Gus Dur, sampai mantan Presiden keenam Indonesia, SBY. Begitu pula para pejabat negara tak ketinggalan. Belum lagi dari pejabat hingga artis-artis Indonesia banyak yang menjadi kolektor batu akik.
Presiden Soekarno dan Soeharto sama-sama memakai batu merah delima yang dalam bahasa latin disebut rubi. Presiden B.J Habibie pemakai batu berlian, Gus Dur dengan batu jamrud hijau, Megawati memakai black safir, dan SBY disebut menggunakan batu biduri kucing (cat's eye) dan bacan. Entah benar atau tidak, kabarnya waktu itu SBY memakai batu bacan sebagai hiasan di jarinya. Bahkan kabarnya juga, batu bacan ini dihadiahkan SBY kepada tamu negara antara lain Presiden AS, Obama.
Di pasar internasional harga batu akik asal Indonesia tak bisa dianggap sebelah mata. Batu jenis Dragon Agate misalnya dijual US$ 250 ribu. Batu Gartut Ohen seberat 1 kilogram dihargai Rp 800 juta. Batu Sun Go Kong di kisaran Rp 1 miliar, sama seperti harga batu quartz Fosil Kapal.
Batu mulia panca warna yang dipakai Pangeran Charles berasal dari Garut,
Provinsi Jawa Barat yang disebut edong. Sedangkan batu yang dipakai
Barack Obama berasal dari Halmahera. Selain itu, batu Kalimaya Black
Opal yang telah dijadikan mahar perkawinan di Jepang, juga berasal dari
Indonesia tepatnya dari Banten. Kini, harga jasa gosok batu akik atau batu permata dari mentahan hingga
mengkilat tarifnya puluhan ribu per buah. Harga batu akik pun melambung dari puluhan
ribu hingga jutaan rupiah tergantung kualitas dan jenis batu akik.
Batu Akik Garut Menjadi Primadona
Pada akhir 2014, ada hasil
tambang para kolektor batu Garut. Ada batu akik Garut yang memiliki
harga hingga
Rp200 juta. Batu akik itu biasanya berwarna hijau asal Gunung
Bungbulang. Para
konsumen luar kota maupun luar negeri sangat memburu batu ini. Seiring
naiknya pamor batu akik asal Garut, kini batu hijau Garut sudah mulai
banyak dipalsukan.
Akan tetapi, para konsumen batu kini sudah mulai cerdas bagaimana membedakan
baru asli Garut dengan yang palsu. Selain batu
hijau, batu asal Garut ternyata banyak jenisnya, seperti batu panca
warna yang memiliki lima warna yang indah, batu hijau lumut yang tampak
seperti lumut di dalam batu dan batu lainnya yang berasal dari gunung
yang ada di Garut.
Hingga saat ini, pamor batu Garut makin terus menanjak seiring dengan
tingginya peminat dan pemburu koleksi batu antik yang datang dari
berbagai daerah di tanah air. Di Garut sendiri, gairah terhadap bisnis
batu akik saat ini sedang berada di atas angin. Hampir sejumlah lokasi
terdapat pengrajin atau orang yang membuka usaha jasa pembutan baru akik
maupun tepat penjulannya. Ketertarikan pada jenis
usaha ini tentu saja sangat beralasan
mengingat pamor batu Garut yang sedang memuncak menjanjikan harga yang
gila-gilaan. Bahkan imbasnya pada pemoles batu, ada pemoles yang sampai
mendapat Rp1 juta per hari atau sekitar Rp30 juta per bulan untuk
jasanya memoles batu akik.
Demam Batu Akik di Bandung
Pada tahun 80-an, batu akik (atau urang Sunda biasa menyebutnya batu ali)
pernah booming di Kota Bandung. Pada masa itu yang terkenal sebagai
sentra batu akik ada di Gedung Palaguna Nusantara lantai 1 (area pintu
masuk).
Sejak tahun 2014 hingga kini, demam batu akik kembali menjalar di
beberapa titik di Kota Bandung. Kita bisa menemukannya di
kawasan-kawasan keramaian. Bahkan tak sedikit para pedagang yang banting
setir berjualan batu akik atau menjadi pemoles batu.
Memang keadaan sekarang kita kembali ke zaman batu, iya batu akik.
Adapun para pemakai batu akik beragam motivasinya. Ada ingin pakai batu
akik sebagai barang seni saja; senang mengoleksi; latah karena ingin
ikut-ikutan; penasaran ingin mencoba; untuk menambah kewibawaan; hingga
hal-hal mistis.
Sentra Batu Akik di ITC Kebon Kalapa
Seiring demam batu akik di masyarakat saat ini, suasana pusat
perdagangan batu akik di beberapa titik di Bandung yang biasanya hanya
didatangi kalangan penggemar batu akik, saat ini banyak didatangi
masyarakat umum yang mulai tertarik. Salah satu tempat yang menjadi
pusat jaul-beli batu akik adalah di ITC Kebon Kalapa, Kota Bandung.
Lokasinya di lantai II ahir-akhir ini suasana pun lebih meriah, para
pembuat cincin khusus batu akik (watang) dan para penggosok batu akik
pun kebanjiran order. Bahkan, di sekitar Kebon Kalapa pun kini banyak
penjual batu akik dadakan, seperti di depan Gang Ijan (perempatan Jalan Otista - Jln.
Pungkur hingga ITC).
Di
ITC terdapat puluhan pelaku usaha batu alam hias yang siap melayani
keinginan para pencinta batu akik dan batu mulia. Sekadar informasi,
Pusat Batu Akik di ITC telah ada sejak pusat perbelanjaan itu mulai
beroperasi. Sebelumnya, penjual batu akik biasanya berjualan di pinggir
Jalan Dalem Kaum, atau Otto Iskandar Dinata. Di sini termasuk paling
lengkap mulai dari penjual batu akik dan batu mulia, perajin batang,
atau cincin, dan pemoles batu.
Kebanyakan batu akik yang dijual di ITC
berasal dari daerah Jawa Barat seperti Sukabumi, Garut, Sumedang, dan
Banten. Batu lokal tersebut, biasanya berjenis kecubung, tapak jalak,
Garut tosca, dan agate. Sejak peminat batu hias melonjak, tingkat kunjungan ke Pusat Akik ITC pun melonjak cukup
drastis. Mulai dari yang ingin berburu batu, membuat cincin dan liontin,
hingga memoles batu akik, agar terlihat lebih cantik.
Sentra Batu Akik di Jalan Bojongsoang
Jika Anda penggemar batu akik yang berada di Bandung Selatan, cobalah
sekali-kali lewat ke Jalan Bojongsoang. Habis pertigaan ke Dayeuhkolot,
belok ke arah jalan Jembatan Citarum. Sebelum Borma Bojongsoang (depan
perumahan GBA 1), di sana ada tempat penjual batuk akik plus tukang
polesnya. Tempat ini asalnya toko meubeul.
Entah karena sepi kemudian toko tutup dan sekarang jadi sentra batu akik. Setiap hari banyak yang berkunjung untuk sekadar melihat-lihat, belanja, atau minta dipoleskan batu mentahannya ke tukang poles yang nongkrong di tempat ini.
Entah karena sepi kemudian toko tutup dan sekarang jadi sentra batu akik. Setiap hari banyak yang berkunjung untuk sekadar melihat-lihat, belanja, atau minta dipoleskan batu mentahannya ke tukang poles yang nongkrong di tempat ini.
Sebenarnya beberapa tempat lainnya banyak penjual batu akik. Dari dari
Jalan Cilaki yang terkenal dengan sentra barang antik, Jalan Cicadas,
Jalan Astana Anyar - Tegallega, kawasan Jalan Ujungberung, Jalan
Soekarno-Hatta, dan lokasi-lokasinya. Pokoknya cirinya mereka berjualan
biasanya ngampar di pinggir jalan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar